Kamis, 29 Juli 2010

KESIAPAN MENUJU MASA USIA LANJUT

KESIAPAN MENUJU MASA USIA LANJUT


I, PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan Nasional pada hakekatnya adalah pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia .

Pembangunan manusia seutuhnya yang bermula sejak saat pembuahan dan berlangsung sepanjang masa kehidupannya

Kesehatan keluarga sebagai salah satu unsur dasar kesehatan keluarga. Akan memperkuat ketahanan keluarga yang selanjutnya memperkokoh ketahanan nasional.

Sebagai hasil pembangunan terlihat adanya peningatan Usia Harapan Hidup atau lahir yang membawa dampak peningkatan jumlah usia lanjut dengan berbagai kebutuhan khusus di bidang kesehatan dan berbagai masalah –masalah kesehatan yang mengikutinya.


Didalam struktur anatomi proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran didalam sel , proses ini berlangsung secara alamiah terus menerus dan berkesinambungan yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomi fisiologis dan biokemis pada jaringan tubuh dan akhirnya akan mempengaruhi
fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan .

Secara individu pengaruh proses ketuaan menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik biologis ,mental maupun sosial ekonomi nya .

Mengingat masalah usia lanjut sangat kompleks perlu upaya penanganan secara terpadu melalui peningkatan peran lintas sektor , lembaga swadaya masyarakat serta partisipasi aktif masyarakat .sehingga para usia lanjut dapat terlaksana .

II. PENGERTIAN

- Kesehatan Keluarga :

Kesehatan kelompok individu yang terikat dalam satu kesatuan biologic psikologik sosial budaya mencakup segi kesehatan jasmani rohani dan sosial

- Kesehatan Usia Lanjut
kesehatan mereka yang berusia > 56 tahun ,baik jasmani ,rohani maupun sosialnya

Usia Lanjut terbagi tiga kelompok umur

- Pra Usia Lanjut ( 45 thn - 59 thn )

- Usia Lanjut ( 60 thn - 69 thn )

- Usia Lanjut Resiko Tinggi ( 70 thn atau lebih )


III. KEADAAN DAN MASALAH


Perubahan dasar demografi ini akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan usia lanjut baik secara individu maupun dalam kaitannya dengan keluarga dan masyarakat .

Angka kesakitan pada usia lanjut pada usia 55 tahun keatas menurut survey rumah tangga tahun 1980 adalah 25.7 % dan diharapkan ditahun mendatang angka ini menurun menjadi 12.3 %

Dibandingkn tahun sebelumnya terlihat adanya perubahan urutan pola penyakit , Angka Kesakitan pada Penyakit Tidak Menular seperti Kanker , Penyakit kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya memperlihatkan kecenderungan yang kian meningkat

Demikian juga dengan gangguan Penyakit kejiwaan serta penyakit yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat atau zat yang bersifat adiktif.

Dalam kurun waktu 10 tahun kedepan penyakit jantung dan pembuluh darah berkembang menjadi penyakit penyebab ketiga dari kematian umum


IV. POPULASI

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan berdampak Usia Harapan Hidup meningkat diikuti dengan Peningkatan Jumlah penduduk Usia Lanjut .

BPS : Di Indonesia tahun 2000 jumlah lanjut usia 7,28 % tahun 2020 j jumlah lanjut usia 11,34 %
WHO : Indonesia No 10 populasi dunia ( 1980 ) No 5 populasi lanjut usia ( 2020 )
Beureau of Census USA ( 1993 )

1990 - 2025 : JUMLAH LANJUT USIA

I. INDONESIA 414 %

2. KENYA 347 %

3. BRAZIL 255 %

4. INDIA 242 %

5. CHINA 220 %

6, JEPANG 129 %

7. JERMAN 66 %

8. SWEDIA 33 %


Oleh sebab itu perlu Peranan Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut )
V. SIFAT – SIFAT PENYAKIT PADA USIA LANJUT

# Multi patologik : > satu jenis penyakit
- saling berhubungan ( inter connected )
- saling memperberat

# Gejala tidak khas / atypik ,tidak jelas , berjalan perlahan –lahan /insidious
Tanpa gejala / asimtomatik

# Degeneratif dan menahun .kekebalan (-) --- sering cacat dan kematian

# Paling rentan terhadap penyakit akut

# Penyebab umumnya Endogen ( dari dalam tubuh )

# Sering ada masalah fisik , sosial dan psikis bersama –sama

# Diagnosa lebih sulit

# Pengobatan lebih sulit .lebih banyak obat ( polifarmasi ) dan akibat Pemakaian obat ( iatrogenik )


VI. MASALAH KESEHATAN PADA USIA LANJUT

A. PENYAKIT -PENYAKIT :
1. Nyeri kepala :
Setiap keluhan usia lanjut harus dianggap keluhan yang harus
Dievaluasi .
Kemungkinan penyebab sakit kepala pada usia lanjut adalah :
a. Penyebab Lokal :
- gangguan peredaran darah
- gangguan penyakit mata
- gangguan tulang, sinus dan gigi
- gangguan otak dan selaput otak
- gangguan penyakit syaraf
- gangguan penyakit telinga
b. Penyebab sistemik
- Endogen : misal kekurangan kadar gula darah (hipoglikemi)
- Eksogen : misal ventilasi ruagan yang buruk ( 02 kurang )
- Lain-lain : misal sulit buang air besar atau kurang tidur

2. Nyeri Dada :

Kemungkinan penyebab nyeri dada sama dengan usia muda , akan tetapi perlu diperhatikan beberapa hal yaitu lebih sering didapat kelainan degeneratif dan inflamasi sistem musculoscletal seperti pada iga, costochondral, sendi-sendi yang bermanifestasi ke Nyeri dada.

Angina pektoris bermanifestasi atipik ,lebih sering sesak napas disbanding nyeri dada , juga penyebarannya sering di daerah substernal atau, midepigastrik menyerupai refluks esofagitis atau ulkus peptikus kelainan abdoman, akut abdoman seperti kolesistitis akut ,perforasi ulkus peptik ,pankreatitis dapat menimbulkan nyeri dada . Herpes sebelum bermanifestasi juga sering menimbulkan nyeri.
Penyakit yang sering menimbulkan nyeri dada :
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru
- Gangguan otot ,tulang dan sendi
- Gangguan alat pencernaan.

3. NYERI ABDOMEN .
Lebih sering penderita usia lanjut dengan nyeri abdomen akut yang dioperasi dibanding usia muda . Penyebab tersering nyeri perut akut adalah obstruksi usus oleh karena tumor usus dan lain –lain

4. NYERI PINGGANG ,TUNGKAI / KAKI

Sakit Pinggang bawah adalah satu keluhan yang sering dialami usia lanjut ,hal ini sering disebabkan RADANG PERSENDIAN . akibat berkurangnya massa tulang dan mugkin akibat keganasan

Beberapa Penyakit tulang dapat disebabkan oleh : Osteoporosis yaitu berkurangnya massa tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah . Osteomalasia adalah pelunakan massa tulang karena kekurangan kalsium, mungkin kekurangan vitamin D .

Penyakit Paget suatu penyakit pda usia lanjut yang mempengaruhi tulang biasanya tengkorak , panggul, tulang selangka , tulang paha , betis dan vertebra . tulang menjadi lebih lebar , tebal tetapi rapuh sehingga mudah patah

Nyeri dan rasa tidak enak pada tungkai disebabkan oleh banyak faktor yang terseing adalah proses pengapuran pada pembuluh darah ,peradangan sendi dan kelainan otot .


5. DEMAM

Demam atau panas merupakan suatu pertanda adanya infeksi atau suatu penyakit sistemik .Kemungkinan penyebab dan demam ini adalah:

- Infeksi

- Keganasan

- Reaksi obat

- Tak jelas sebabnya

6. HIPOTERMIA

Hipotermia adalah keadaan dimana suhu badan yang diukur dengan suhu rektal 36 derajad celsius atau kurang .

Hal ini sering dijumpai pada usia lanjut dengan penyakit yang serius misalnya pada : Penyakit Kencing manis , jantung , infeksi saluran pencernaan , patah tulang dan lain-lain .
Penyakit yang mempunyai predisposisi untuk terjadinya hipotermi ialah

- Kelainan Endokrin
- Penyakit Neurologi
- Penyakit kelemahan kronik
- Penyakit sistem kardiovaskular
- Penyakit sistem pernapasan
- Penyakit ginjal
- Penyakit saluran pencernan
- Kecendrungan untuk jatuh akibat hipotermi
Pada usia muda penurunan suhu dibawah 36 derajad akan menimbulkan menggigil sebagai usaha badan untuk meningkatkan suhu tubuh ,pada usia lanjut mekanisme protektif ini tidak bekerja .Dengan menurunnya suhu tubuh terjadi secara bertahap perlambatan aktifitas fisiologik ,Nadi melambat , tekanan darah turun , laju metabolik turun , apabila penurunan suhu terjadi lebih lanjut akan timbul penurunan kesadaran

7. ANOREKSIA DAN KEHILANGAN BERAT

Anoreksia merupakan keluhan yang banyak terdapat pada banyak penyakit usi lanjut . Penyebab anoreksia pada usia lanjut adalah psikispepresi, ansietas lebih sering ditemukan .Penyakit-penyakit yang sering berkaitan dengan anoreksia adalah Penyakit Jantung ,efek samping obat dan lain-lain Konsekwensi dari anoreksia adalah penurunan berat badan . Pada beberapa penyakit seperti : keganasan , infeksi kronik , penyakit jantung , kehilangan berat badan terjadi berlebihan dibanding dengan turunnya asupan makanan . Pada usia lanjut yang sudah lanjut , keadaan ini sering tanpa penyebab yang jelas .

8. KELEMAHAN UMUM

Kelemahan umum ( fatique ) juga merupakan keluhan yang sering terjadi pada usia lanjut oleh karena itu sering dianggap akibat usia lanjut nya sehingga mengabaikan adanya keluhan itu.

Penderita seperti itu harus dievaluasi mungkin akibat :

- infeksi kronik
- penyakit inflamasi
- keganasan
- anemia
- gangguan endokrine ( tiroid )
- kelainan metabolik
- akibat obat –obat diuretik ,hipnotik , transquillizer

9. SESAK NAPAS

Keadaan ini sering didapati dan perlu dievaluasi ,untuk menyingkirkan penyakit Cardiovasculer dan penyakit lainnya .Dapat ditemukan juga sesak napas yang tak jelas sebab nya Penyakit-penyakit yang menimbulkan keluhan sesak napas termasuk sesak napas saat beraktifitas yaitu antara lain :

- Kelainan jantung
- Kelainan paru
- Penyebab lain : obat2an
Anemia
Obesitas
Psikogen

10. EDEMA

Edema tungkai / kaki sering dijumpai pada usia lanjut dibanding usia muda keadaan ini tidak selalu disebabkan oleh payah jantung ,sering oleh pengaruh gravitas , posisi berdiri , seperti pada statis aliran darah vena kelemahan tonus otot dan kurangnya mobilitas .

Beberapa penyakit yang menyebabkan keadaan seperti ini adalah :

- Edema oleh karena gravitasi

- Penurunan fungsi hati

- Luka luas yang terbuka

- Hemiplegia

- Obat-obat dan lain-lain

11. DIARE, KONSTIPASI DAN FECAL INCONTINENCE

Dengan bertambahnya usia , kemungkinan iskemia kronik diusus bertambah sering , dan hal ini dapat menimbulkan diare kronik .berubahnya kebiasaan makan dan makanan juga menyebabkan diare Perlu mendapat perhatian juga pada usia lanjut itu adalah diare akibat Pemakaian laksan yang berlebihan.

Konstipasi dapat terjadi oleh karena mobilitas usus yang menjadi lambat , kurangnya minum, makanan yang kurang bergizi dan aktifitas yang menurun .Pada usia lanjut sering didapatkan fecal impactior ( fecolith ), sering juga didapati keganasan sebagai faktor predisposisi kelainan ini .

Gangguan depressi, obat2an dapat menimbulkan konstipasi . Antara lain obat2an , golongan morfin , codein , gol atropin dan obat anti depresan, gol tricyclic. Fecolith sering bergejala diare oleh karena iritasi mukosa kolon akibat scibala tersebut .

Fecal Incontinence ( buang air besar tak tertahankan ) . Pada usia lanjut tidak sesering Incontinence Urine ( buang air kecil tidak tertahankan ) akan tetapi sering menimbulkan problem psikososial , terutama dengan orang yang hidup dengan pasien , tetapi ummnya keadaan ini dapat diatasi dengan pengobatan

12. GANGGUAN KEMIH

Poliuri ( banyak kencing ) ,nokturi ( sering kencing dimalam hari ) , Polakisuri ( frekwensi , sering kencing ), sering dikeluhkan penderita Usia lanjut . Pemakaian diuretik pada usia lanjut sering mengakibatkanKeluhan seperti ini .
Penyakit ini yang perlu dipikirkan adalah :
- infeksi saluran kemih
- penurunan fungsi ginjal
- gangguan neurologik
- psikogenik dan lain-lain

Inkontinensia urine umumnya adalah manifestasi kelainan urologik Atau disfungsi neurologik. Penderita cendrung tidak menceritakan hal ini oleh karena menganggap hal yang biasa atau karena malu .

Penderita inkontinensia urine terpaksa membatasi diri keluar Rumah yang lambat laun mempengaruhi perkembangan mentalnya . Sering penyakit ini meningkat sesuai peningkatan usia . Pada wanita dari 51 % ( 5 – 14 ) menjadi 16,2 % pada usia
85 thn .Yang dimaksudkan dengan inkontinensia urine adalah pengeluaran urine yang tidak terasa , pada tempat dan waktu yang tidak seharusnya .

13 . GANGGUAN NEUROPSIKIATRI

Apabila dengan organ-organ tubuh lain maka otak adalah organ Yang paling rawan terhadap perubahan oleh karena proses tua.

Gangguan yang ditimbulkan sering bermanifestasi pada perubahan Psikologik dan neurofisiologik . Kemunduran fungsi sensorik ,motorik Inteligensia dan melambatnya respon .

14. KELAINAN MATA ( katarak, presbiop, glaucoma kronik dll )





15. HIPERTENSI

Dari banyak penelitian epidemiologik didapatkan bahwa seiring Meningkatnya umur , tekanan darah juga meninggi .Hipertensi menjadi problem pada usia lanjut oleh karena sering Ditemukan , menjadi faktor resiko utama stroke ,payah jantung dan Penyakit jantung koroner .

Lebih dari separuh kematian diatas usia 65 thn disebabkan oleh penyakit jantung dan cerebrovaskuler, secara nyata kematian oleh karena CVD, Morbiditas penyakit cardiovaskuler menurun dengan pengobatan Hipertensi Saat ini penelitian telah membuktikan hal ini pada Hipertensi

Diastolik tetapi pada Hipertensi sistolik hal ini masih kontroversial .mengenai target penurunan yang bertahap sekitar sistolik 140-160 mmHg

16. KLIMAKTERIUM

Kehidupan seorang wanita pada fase – fase terdahulu sangat mempengaruhi fase selanjutnya .Demikian juga wanita pada masa klimakterium ditentukan oleh apa yang dialaminya pada masa usia anak-anak , pubertas dan masa reproduktif nya

Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tingkat reproduktif sampi awal tingkat senium. Masa ini adalah suatu periode dimana wanita menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormon –hormon yang dihasilkan indung telur.

Masa klimakterium meliputi “ - masa premenopause , - masa menopause , masa ooforopause dan prasenium .
Proses utama yang menyebabkan Menopause adalah habisnya follikle sel telur pada ovarium .


Gejala : - Gangguan Haid sampai berhenti
- Hot flushes
- Gejala psikologik
- Fatique
- Keadaan atropi
- Insomnia
- Pusing/sakit kepala
- Ras sakit –sakit pada seluruh tubuh
- Berubah libido
- Palpitasi cordis

PRINSIP PENGOBATAN

Pengobatan para usia lanjut selalu menjadi perhatian para Dokter karena sering seali terjadi side effek serta inter aksi antara obat-obat yang diberikan .

Iatrogenic disease yang berhubugan dengan penggunaan obat lebih banyak terjadi pada penderita dengan usia lanjut dari pada penderita Dewasa yang lain.

Efek samping obat terjadi karena penurunan toleransi terhadap obat yang Disebabkan pengurangan massa jaringan tubuh , penurunan faal organ Ginjal , susunan syaraf pusat , jantung dan lain-lain

Pada usia lanjut telah dibuktikan bakwa placebo mempunyai perananPenting dalam pengobatan usia lanjut . dengan pemberian placebo sering Keluhan-keluhan penderita berkurang atau hilang sama sekali





PROBLEM PENGOBATAN PADA USIA LANJUT


1. Tingginya insidens efek samping obat

2. Interaksi obat –obat yang diberi

3. Mudah terjadinya mental confusion

4. hipotensi

5. sukarnya mengikuti program pengobatan yang diberikan

CARA- CARA MENGATASI PROBLEMA tersebut :

1. Sebelum diberi pengobatan,pertama-tama ditegakkan dulu diagnosanya
Secara komprehensif ( fisik, mental , sosial dan fungsional )

2. Pengobatan yang didasarkan atas diagnosis yang sudah ditegakkan
Harus mempunyai tujuan yang jelas dan rasional

3. Obat-obat yang potensial toksik dimulai dari dosis kecil dan dinaikkan
Perlahan –lahan

4. Pada penderita dengan bermacam-macam keluhan hendaknya dipilih
Keluhan yang berbahaya dan yang mengganggu

5. Gunakan obat sesedikit mungkin

6. Berikan instruksi yang jelas

7. Evaluasi secara teratur untuk dapat menemukan apakah perlu
Pengurangan dosis obat atau perlu dihentikan

UPAYA UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN SETIAP LANSIA


Upaya – upaya disingkat dengan BAHAGIA yaitu :

 B = berat badan yang berlebihan supaya dikurangi.
 A = Aturlah makanan hingga sesuai kalori dan komposisi
 H = Hindari faktor2 resiko penyakit jantung
 A = agar terus menerus berguna, dengan mempunyai kegiatan / hobi yang bermanfaat
 G = Gerak badan teratur waib dilakukan
 I = ikutlah nasehat dokter, hindari situasu yang menegangkan
 A = awasi kesehatan dengan memeriksa badan secara priodik


Materi Fasilitator Pada Pelatihan Posyandu Lansia (GKPS Padang Bulan)
dr.Yosephine Silitonga Selengkapnya...

Rabu, 28 Juli 2010

Warta PELKESI Wilayah I

Rekruitmen Kader Lansia Berbasis Jemaat

Permasalahan yang ditemukan Pelkesi di jemaat adalah pelayanan kesehatan yang belum memadai, minimnya pengetahuan tentang penanganan gangguan kesehatan, serta kurangnya kader kesehatan lansia, yang menyebabkan para lansia sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.

Untuk mengatasi sebagian masalah di atas, Pelkesi Wilayah I melaksanakan kegiatan Rekruitmen Kader Lansia Berbasis Jemaat wilayah I Pelkesi di Mess GKPS Medan pada 3-5 Maret 2010. Kegiatan ini dibuka oleh dr John Ryder Purba, Ketua Pelkesi Wilayah I.

Dua pembicara hadir dalam acara tersebut, masing-masing, Ibu M.Romauli Sitanggang yang membawakan topik PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) dan dr Yosephine R. Silitonga, Kasie Subdis Kesga Dinkes Sumatera Utara dengan topik Sistem Strategi Kader Kesehatan dalam Kelompok.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyiapkan kader kesehatan lansia di daerah-daerah yang diikuti oleh 40 orang yang berasal dari GKPI, GKPS, BNKP, HKBP, Gereja Adven.

Kader Lansia Berbasis Jemaat merupakan media pelayanan kesehatan bagi lansia di berbagai tempat. Dengan upaya ini kader lansia akan mampu membantu pada lansia mengatasi permasalahannya.


(Eddy Rusman P. S.Sos) Selengkapnya...

Warta PELKESI

Tanggap Darurat Bencana

30 September 2009, sebuah gempa berkekuatan 7.6 skala Richter mengguncang Provinsi Sumatera Barat dan mengakibatkan banyak korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang mengganggu perekonomian daerah tersebut. Pelkesi Wilayah I mengutus dokter-dokter dari Rumah Sakit Vita Insani (salah satu UPK Pelkesi Wilayah I. Tim ini berada di Sumatera Barat selama dua bulan dibawah kordinasi Pelkesi Pusat. Sekretariat Jakarta membentuk tim kesehatan dari Wilayah I dan Jakarta sebagai berikut : Tim Dokter (dr Kartika br Karo dari Medan), Nr Lonie Paulus, Amk dari Jakarta), Tim Non Medis (Lanny Dora Manullang, SPd dan Susi Rio Panjaitan, keduanya dari Jakarta) serta Tim Konselor (Lanny Dora Manullang dan Tony Zaluku).

Dalam melaksanakan kegiatannya PELKESI bekerja sama YEU dan YTBI dalam mencari lokasi pelayanan baru. Kegiatan PELKESI dilaksanakan di Pariaman dan di daerah Pauh. Dalam dua bulan Pelkesi melayani sebanyak 638 pendeita luka dan penyakit umum akibat bencana alam dan 601 orang anak-anak yang menderita akibat trauma (Mental Health for Children)

(Eddy Rusman P. S.Sos)

Selengkapnya...

Pengurus Wilayah 1 periode 2008 s/d 2013

Ketua : dr.John Ryder Purba
Sekretaris : dr.Reuben V.T.Supit
Bendahara : Lindawaty Damanik

Pokja PKP : dr.Birma Saragih
Pokja Bencana : dr.Jansen Perangin-angin
Pokja Manajemen : dr.Donna E. Siantrui
Pokja Kespro : dr.Christoffel L.Tobing, Sp. OG
Pokja Pastoral : Rini Florence
Pokja Usila : dr.Yosephine Silitonga

Koordinator Sub Wilayah
Taput/Nias : dr.Parlin Sitorus
Karo/Simalungun : dr.Nelson Sembiring
Kisaran/Labuhan Batu/deli : dr.Hotma Partogi, Sp.OG

Kesekretariatan:
Eddy R Purba (Program)
Okto Very S Napitupulu (IT)
Faramita Anggraeni S (Keu/Adm)

Selengkapnya...